Kamis, 28 Oktober 2010

Penjelasan jenis-jenis monitor dan printer

JENIS-JENIS MONITOR
Monitor Catoda Ray Tube (CRT)
Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja di televisi. Monitor ini memakai port 15 pin dengan 3 baris.
Monitor Liquid Crystal Display (LCD)
Cara kerja monitor ini adalah dengan pemberian stimulasi arus listrik dari luar kepada liquid crystal (materi biphenyl), sehingga akan mengubah properti dari cahaya yang dilewatkan crystal.
Monitor TFT LCD
Teknologi TFT LCD berupa liquid crystal yang diisikan di antara dua pelat gelas, yaitu colour filter glass dan TFT glass. Colour filter glass mempunyai filter warna yang bertugas memancarkan warna, sedangkan TFT glass mempunyai Thin Film transistor sebanyak pixel yang ditampilkan. Liquid crystal bergerak sesuai dengan perbedaan voltase antara colour filter glass dengan TFT glass. Jumlah cahaya yang dipasok oleh Back Light ditentukan oleh jumlah pergerakan liquid crystal yang pada gilirannya akan membentuk warna.
Tabel jenis-jenis monitor menurut adapter card, resolusi warna, dan jumlah pin.
Keterangan:
MDA = Monochrome Display Adapter
EGA = Enhanced Graphics Adapter
VGA = Video Graphic ArrayCGA = Colour Graphic Adapter
XGA = X-Graphic Adapter
SVGA = Super Video Graphic Array
Tombol Pengatur Pada Monitor
Pada umumnya, setiap monitor dilengkapi dengan tombol menu pengaturan, seperti :
1. Saklar ON/OFF yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan sumber daya listrik.
2. Brightness Control, yaitu cerah atau redupnya layar.
3. Contrast Control, yaitu untuk mengatur cerah atau redupnya obyek pada layar.
4. Vertical Size Control (V. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian bawah dan atas.
5. Vertical Line (V. Line), yaitu untuk mengatur tinggi rendahnya obyek pada layar.
6. Horisontal Size Control (H. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian kiri dan kanan.
Monitor komputer / PC tidak jauh berbeda dengan pesawat penerima televisi. Perbedaan secara teknis yaitu monitor tidak memiliki rangkaian audio atau suara, sedangkan televisi memiliki penerima suara yang berbasis AM, FM, Zweiton, dan Nicam. Monitor memiliki rangkaian video (raster circuit) sebagai berikut :
Pengolah video : Detector video, video driver, video output (pada rangkaian ini terdapat pengatur contrast)Pengolah warna (Matrix RGB) : synchronisasi separator, integrator untuk oscillator, differensiator untuk oscillator horizontal, oscillator vertical (pada rangkaian ini terdapat pengatur V. Line dan V.Hold), vertical output, oscillator horisontal (pada rangkaian ini terdapat pengatur H. Hold), horisontal output, high voltage rectifier.
CRT (Cathoda Ray Tube) : Vertical, Horisontal deflection yoke dan degausing coil.
Tabung Gambar (CRT)
Tabung gambar sangat berbeda-beda bila dibandingkan dengan tabung-tabung radio. Bentuk maupun fungsinya sangat berbeda.
Menurut jenisnya, tabung gambar bisa dibagi sebagai berikut :
Bentuk Tabung
Rangkaian RGB
Rangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian matrix. Adapun prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah tegangan perbedaan warna yang telah dicampur dengan sinyal sinkronisasi yang diberikan demulator warna kembali menjadi tegangan perbedaan warna.Rangkaian matrix ini harus dapat mengadakan atau membuat agar perbandingan-perbandingan antara amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu dapat mempunyai harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan sebelumnya. Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang diperlukan tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tabung gambar tersebut.
Rangkaian RGB
Yoke Defleksi
Leher tabung kita kenal kumparan pembelok atau yoke defleksi, yaitu kumparan untuk horisontal, dan kumparan untuk vertikal. Dalam kumparan untuk fokus pengaturan besar kecilnya arus diatur oleh sebuah potensiometer. Guna pembelokan ini ialah supaya gerak elektron yang semula menuju satu titik fokus yang harus disesuaikan dengan arah sejajar.Telah dijelaskan bahwa pengertian sinyal horisontal dalah untuk memberi perintah pada kumparan defleksi horisontal yang bekerja untuk menggerakan elektron daari kiri ke kanan/scanning horisontal. Sinyal ini berguna untuk mentrigger kumparan defleksi horisontal, supaya menjalankan gerak elektron dari kiri ke kanan pada akhir. Titik-titik gambar secara otomatis sinyal mati dan kembali lagi ke kiri dan otomatis digeserkan ke bawah pulsa blanking yang ditrigger oleh sinyal vertikal.Cara kerja yoke defleksi vertikal hampir sama dengan kumparan defleksi horisontal hanya saja dalam arah yang berlainan yaitu vertikal. Akibat adanya pembelok horisontal dan vertikal arah gerakan elektron tidak lagi ke kanan dan ke kiri tetapi menyebar ke seluruh bidang permukaan layar tabung dengan sama rata. Kedua kumparan ini diletakkan dalam leher tabung, akibatnya arah gerak elektron tidak lagi vertikal atau horisontal tetapi dalam arah resultan. Hasil dari tarikan kedua kumparan ini akan menyebar dengan sama rata. Di dalam prakteknya kumparan ini dijadikan satu dan dinamai yoke defleksi atau defleksi coil.Kerusakan pada yoke biasanya mengakibatkan Raster pada satu garis, horisontal atau vertikal, Gambar trapesium, Gambar miring ke kiri/ke kanan, warna gambar tidak fokus atau terpisah, indikator hidup, layar gelap.Caranya adalah dengan mengganti atau menyetelnya, jangan lupa untuk mengendurkan terlebih dahulu kunci pada leher tabung.
Proses Penyetelan Yoke

Teknologi CRT dan LCD

1)     Chatode-ray tube (CRT)

Chatode-ray tube atau disingkat CRT merupakan perangkat yang merubah sinyal listrik menjadi sinyal optical melalui proses penembakan electron (electron beam). CRT banyak dipakai sebagai peralatan televisi, osiloskop, radar sistem dan lain sebagainya. Pada tahun enam puluhan, ketika teknologi komputer mulai berkembang CRT banyak digunakan sebagai monitor. Sampai saat ini teknologi CRT masih banyak dipakai.
Tabung CRT sendiri terdiri dari beberapa komponen dasar seperti : penembak elektron (electron gun), pemfokus jalur elektro (beam focusing), pengarah jalur sinar elektron(beam bending) dan sebuah layar yang dilapisi oleh phosphor (screen with a phosphor layer). Untuk memastikan agar energi dari elektron (electron beam) tidak berkurang karena tumbukan dengan partikel udara maka komponen CRT di letakkan dalam tabung yang vacum. Cara kerja dari CRT sendiri adalah sebagai berikut : elektron bebas di hasilkan dan ditembakkan oleh komponen electron gun dengan menggunakan tegangan yang cukup tinggi untuk menghasilkan proses ionisasi. Electron beam yang terjadi kemudian difokuskan melalui focusing coil akan melewati plat pengarah vertikal dan  horizontal atauyang disebut dengan deflection coil sehingga elektron akan menumbuk layar ber phosphor pada titik yang telah ditentukan. Layar yang ber phospor ini kemudian akan berpendar atau menyala jika ditumbuk oleh elektron. Plat pengarah horizontal dan vertikal ini yang berfungsi untuk mengarahkan electron beam sehingga membentuk gambar yang diinginkan. CRT yang berwarna menggunakan layar phospor yang dibagi dalam 3 zona yang berbeda untuk 3 warna dasar merah hijau dan biru. Electron beam untuk masing-masing komponen warna akan dipisahkan oleh suatu lapisan masking [1][2].


Text Box: Cutaway rendering of a color CRT: 1. Electron guns 2. Electron beams 3. Focusing coils 4. Deflection coils 5. Anode connection 6. Mask for separating beams for red, green, and blue part of displayed image 7. Phosphor layer with red, green, and blue zones 8. Close-up of the phosphor-coated inner side of the screen


Gambar 1. Komponen dan Prinsip Kerja CRT


2)     Liquid Crystal Display (LCD)

Liquid Crystal Display atau LCD adalah teknologi display yang menggunakan sifat isotropic [3] dari suatu bahan material organic yang berbentuk liquid-crystal karena pengaruh medan listrik [1][4][5]. Setiap pixel dari suatu LCD terdiri dari lapisan liquid-crystal yang diapit oleh 2 elektrode transparan (transparent electrodes) yang terbuat dari Indium Tin Oxide (ITO) dan 2 filter polarisasi (polarizing filter). Tanpa adanya liquid-crystal di lapisan tengah makan 2 filter polarisasi akan saling menghalangi masuknya cahaya sehingga tampak sebagai warna hitam. Dengan mengalirkan listrik melalui kedua elektrode transparan akan memberikan medan listrik pada liquid-crystal sehingga partikel didalamnya akan mem-polarisasi (memutar) gelombang cahaya yang masuk sehingga dapat melalui filter polarisasi pada kedua lapisan sehingga cahaya dapat menembus filter dan tampak warna yang ada dilapisan akhir LCD.
Pada LCD bewarna setiap pixel (titik gambar) akan dibagi menjadi 3 subpixel yang diberi warna dasar merah, hijau dan biru oleh sebuah filter tambahan (pigment filters, dye filters and metal oxide filters) Setiap subpixel dapat diatur secara mandiri untuk menghasilkan ribuan kemungkinan warna untuk setiap pixel-nya.

 












Gambar 2. Prinsip Kerja LCD

3)     Kelebihan dan Kekurangan Monitor LCD

Walaupun saat ini monitor berteknologi LCD lebih diminati dari pada monitor berteknologi CRT dan terlihat lebih banyak memiliki keunggulan akan tetapi tetap ada kelemahan atau kekurangan dari monitor berteknologi CRT. Beberapa kelebihan dan kekurangan Monitor CRT dibandingkan dengan monitor LCD dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor LCD dan CRT
No.
Parameter
Monitor CRT
Monitor LCD
1
Radiasi
Radiasi cukup besar dibandingkan  LCD
Radiasi yang dihasilkan cukup kecil
2
Kenyaman pada mata
Membuat mata lelah
Lebih nyaman dimata
3
Bentuk
Bentuk cenderung besar dibandingkan LCD
Flat dan relatif lebih kecil dari CRT
4
Dead Pixel
Tidak mengalami Dead Pixel
Dapat mengalami Dead Pixel
5
Video Resolutions
Multiple  Video Resolutions
(Dapat bekerja pada beberapa resolusi)
Only in Native Resolution
(Hanya dapat bekerja pada 1 macam resolusi)
6
Daya
Konsumsi daya relatif besar
Konsumsi daya kecil
7
Ketajaman Gambar
CRT memiliki tingkat contrast dan ketajaman warna yang jauh diatas dibanding LCD
LCD memiliki tingkat contrast dan ketajaman warna yang kurang dibanding LCD
8
Sudut Pandang
Tidak terbatas, sudut pandang besar
memiliki sudut penglihatan yang lebih kecil dibanding CRT, sehingga warna muncul bisa berubah jika dilihat dari samping.


2.      Pengujian dan Pengukuran

Pengujian dan pengukuran dilakukan untuk dapat melihat seberapa besar penghematan pemakaian daya pada monitor LCD dibandingkan dengan pemakaian daya pada monitor CRT. Dalam paper ini hanya akan diamati perbedaan konsumsi daya pada komputer yang menggunakan CRT monitor dan komputer yang menggunakan LCD monitor secara umum. Dalam paper ini tidak dilakukan pengukuran dan pembandinmgan pada berbagai macam merek monitor CRT dan LCD. Pengukuran dilakukan pada sample monitor yaitu yang dimiliki oleh laboratorium telematika/komputer tempat penulis bekerja. Diharapkan pada pengukuran ini dapat secara umum didapatkan gambaran besar penghematan yang didapat saat terjadi upgrading dari perangkat komputer lama yang menggunakan monitor CRT dengan perangkat komputer baru yang menggunakan monitor LCD.

1)     Metode Pengujian dan Pengukuran

Pengukuran dilakukan pada 2 kelompok perangkat komputer dimana masing-masing kelompok terdiri dari 10 perangkat komputer. Kelompok pertama menggunakan monitor LCD dan kelompok kedua menggunakan monitor CRT. Untuk menjaga keseragaman kinerja komputer pada saat pengukuran digunakan komputer dengan spesifikasi yang seragam dibantu dengan software brutebenchmark yang dijalankan pada semua komputer secara bersamaan. Software brutebenchmark memiliki 4 proses yang berbeda, yaitu : CPU Performance, FPU test, VGA Card dan Hard Disk, yang dianggap cukup mewakili proses yang umumnya terjadi dalam suatu proses komputasi dalam komputer pada umumnya. Pengujian dilakukan pada 10 perangkat komputer beserta monitornya dengan tujuan untuk mendapatkan angka pengukuran konsumsi daya rata-rata pada saat terjadi proses dilaksanakan.

Spesifikasi monitor yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Spesifikasi Monitor yang Akan Di ukur
Jenis Monitor
LCD
CRT
Type
Dell SE 177 FPF
Philips 105 E11
Tegangan
100 - 240 V
100 - 240 V
Frekuensi Daya
50 - 60 Hz
50 - 60 Hz
Daya Operasional
40 W
75 W
Daya Standby
2 W
15 W

Langkah pelaksanaan pengujian dan pengukuran dilakukan sebagai berikut, 10 komputer beserta  monitor  CRT dan 10 komputer  beserta monitor LCD dirangkaikan dalam dua jalur kelistrikan yang berbeda. Keduapuluh computer tersebut dihubungkan ke sumber listrik terdekat. Langkah berikutnya adalah menjalankan salah satu proses pada software brutebenchmark disemua komputer secara bersamaan. Kemudian pengukuran daya dan arus dilakukan di setiap jalur percobaan, 1 kali pengukuran di jalur yang berisi 10 komputer yang menggunakan monitor CRT dan 1 kali pengukuran di jalur yang berisi 10 komputer yang menggunakan monitor LCD. Pengukuran diulang kembali untuk ketiga proses komputasi dari software brutebenchmark yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok diagram percobaan dibawah ini.

Gambar 3. Blok Diagram Pengukuran

2)     Hasil Pengukuran

Hasil dari pengukuran yang didapat kemudian ditabulasikan pada tabel dibawah ini. Didalam table tersebut dapat dilihat juga selisih konsumsi daya dan arus per masing-masing percobaan dan rata-rata konsumsi daya dan arus dari  keempat proses komputasi yang dilakukan menggunakan software brutebenchmark.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya dan Arus Monitor pada 10 Komputer
No.

Jenis Benchmarking

Daya (W)
Arus (A)
LCD
CRT
Selisih
LCD
CRT
Selisih
1
CPU
1.923
3.118
1.195
10.43
16.65
6.22
2
Komputasi /FPU
1.633
2.425
792
8.70
12.82
4.12
3
VGA Card
2.079
2.984
905
11.12
16.03
4.91
4
Harddisk
1.782
2.630
849
9.56
14.34
4.78

Rata-rata
1.854
2.790
935
9.95
14.96
5.01


3.      Analisa

Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa meskipun daya yang diserap oleh sistem pada masing-masing proses benchmarking tidak sama, namun daya yang diserap oleh sistem yang menggunakan monitor LCD selalu lebih kecil dibandingkan dengan sistem yang menggunakan monitor CRT. Hal ini menunjukkan bahwa monitor LCD menyerap daya jauh lebih kecil dibanding monitor CRT. Rata-rata selisih penurunan konsumsi daya dibandingkan dengan konsumsi daya pada sistem yang menggunakan CRT adalah sebesar 33.5%. Hal ini dapat diartikan bahwa terjadi penghematan konsumsi daya sebesar 33.5% jika sistem komputer menggunakan monitor LCD.

Jika diasumsikan daya yang diserap oleh perangkat komputer sama, maka selisih daya pada tabel 3 hasil pengukuran diatas dapat dianggap sebagai selisih daya yang diserap oleh monitor LCD terhadap monitor CRT. Selisih konsumsi daya terbesar terjadi pada proses benchmarking CPU yaitu sebesar 1.195 watt, diikuti oleh proses benchmarking pada VGA Card sebesar 905 watt dan benchmarking pada Hard disk sebesar 849 watt. Selisih terkecil terjadi pada proses benchmarking komputasi sebesar 792 watt. Hal ini memperlihatkan proses benchmarking CPU yang paling banyak menyerap konsumsi daya karena proses di CPU merupakan proses utama dalam perangkat komputer.

Selisih rata-rata yang didapat adalah sebesar 935 watt antara sistem yang menggunakan monitor LCD dan sistem yang menggunakan monitor CRT. Selisih 935 watt persepuluh komputer atau 93.5 watt perkomputer terlihat tidak terlalu besar karena hanya sebandingkan dengan 1 buah lampu pijar 100 watt atau setara dengan 2 buah lampu TL 40 watt. Namun jika digunakan dalam jumlah besar misalkan di perusahaan skala menengah yang memiliki 1.000 komputer atau lebih akan sangat terasa besarnya. Sebagai contoh untuk 1.000 komputer penghematan yang terjadi adalah sebesar 93.500 watt atau 93.5 kWatt. Apa lagi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama misalkan 8 jam sehari maka penghematan yang didapat harus dipertimbangkan kembali. Diharapkan penghematan tersebut dapat mengurangi kebutuhan listrik, sehingga terjadi penghematan pada pembangkit listrik yang berbahan bakar minyak bumi, mengurangi polusi udara dan mendukung terjadinya green environment yang diharapkan.

4.      Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan terhadap sistem komputer yang menggunakan monitor LCD dibandingkan dengan sistem komputer yang menggunakan monitor CRT dengan menggunakan software brutebenchmark  adalah sebagai berikut :

-          Konsumsi daya yang diserap pada setiap proses benchmarking tidak sama besar untuk kedua sistem.
-          Sistem komputer yang menggunakan monitor LCD menyerap daya lebih rendah dari sistem komputer yang menggunakan monitor CRT pada setiap proses benchmarking. Rata-rata penghematan sebesar 33.5%
-          Rata-rata penghematan yang dihasilkan oleh pemakaian monitor LCD adalah sebesar 935 watt untuk sistem yang terdiri dari 10 komputer.
-          Untuk penggunaan di institusi skala menengah yang memiliki jaringan komputer diatas 1.000 buah komputer dengan penggunaan diatas 8 jam sehari perlu dipertimbangkan penghematan yang didapatkan akan cukup berarti.
-          Diharapkan penghematan tersebut dapat berkontribusi pada penurunan konsumsi listrik yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga terjadi penghematan energi serta membantu mengurangi polusi udara yang terjadi dan mendukung isu green environment.




PRINTER

Printer adalah sebuah periperal yang biasa kita gunakan setiap hari. Namun tahukah anda model pertama alat ini hingga berevolusi menjadi printer yang ada saat ini?
Printer dalam bahasa Indonesia berarti pencetak (alat cetak) dan seperti yang telah diketahui bersama, Printer adalah sebuah perangkat keluaran (output) berupa piranti keras (hardware) yang terhubung ke komputer atau perangkat digital lain yang mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan digital lainnya ke berbagai media cetak seperti kertas dan sejenisnya.

Istilah yang dikenal untuk resolusi printer pada umumnya adalah DPI (dot per inch), yaitu banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci yang dihasilkan sebuah printer. Semakin tinggi angka DPI dari sebuah printer, maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan dan demikian juga sebaliknya. Ada beberapa printer inkjet yang menawarkan kemampuan maksimal hanya sampai 1200×1200 dpi ada juga yang mampu mencetak gambar dengan resolusi sampai 5760×1440 dpi.
Printer dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang pesat sama halnya dengan perkembangan perangkat output dan input komputer lainnya. Perkembangan printer pun masih berlanjut hingga saat ini. Persaingan antar produsen printer semakin hebat dimana masing-masing produsen terus-menerus mengeluarkan inovasi dan produk terbaik mereka. Evolusi printer juga telah banyak dilakukan dari sejak ditemukannya perangkat ini hingga sekarang baik dari segi ukuran, kecepatan, harga, kualitas, kuantitas maupun teknik pengoperasiannya. 

Printer merupakan salah satu peralatan output yang tergolong hard copy device. Printer digunakan untuk mencetak hasil pemrosesan, berupa tulisan atau gambar, pada media kertas dan sejenisnya.



Tidak perduli macam dan bentuk serta model printer yang ada sekarang, perbedaan yang utama hanya pada kulit luarnya saja. Setiap printer mungin menggunakan komponen yang berbeda, tetapi setiap printer harus melakukan aksi yang sama dalam memberikan hasil output dari proses kerja pada komputer.

Image
Kebanyakan printer mempunyai subbagian dasar atau daerah fungsional sebagai berikut:
Paper feed (pengumpan kertas)
Merupakan metoda transportasi kertas mulai dari kertas masuk dibawa ke depan head, dan dicetak hingga keluar dengan membawa hasil sesuai dengan output yang ada pada layar komputer.
Head printer
Adalah alat yang memberikan cetakan permanen pada permukaan halaman. Ada empat teknologi yang utama dalam melakukan proses tersebut, yaitu impact, thermal, ink jet, dan elektrostatik.
Carriage
Adalah komponen mekanisme yang membawa pergerakan head maju mundur melintasi permukaan halaman kertas untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan output yang diinginkan pada komputer.
Power suply


Berfungsi dan bertanggung jawab dalam mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC yang diperlukan oleh komponen elektronik dan listrik pada printer.

Jenis-jenis Printer dari masa ke masa

Daisy Wheel
Printer jenis ini menggunakan kumpulan huruf yang tersusun dalam sebuah piringan. Oleh pemakainya, piringan tersebut dapat diganti-ganti sesuai dengan jenis huruf yang diinginkan. Cara kerjanya relatif sangat lambat dan tidak lebih cepat dari mesin ketik listrik biasa. Walaupun demikian, kualitas huruf yang ditampilkan oleh printer jenis ini sangat bagus.
Kelemahan lain dari printer jenis ini adalah tidak bisa digunakan untuk mencetak gambar atau grafik. Pada saat mencetak, mekanisme printer jenis ini akan memutar piringan sehingga posisi huruf yang dibutuhkan bisa tepat pada tempat yang dibutuhkan.
Pada posisi seperti itu, palu/pemukul (hammer) akan menekan huruf yang bersangkutan sehingga menyentuh pita karbon dan kemudian akan diteruskan diatas kertas yang berada dibalik karbon/pita, sehingga terjadilah pencetakan huruf demi huruf.
Dikarenakan cara mencetak printer jenis ini berdasar huruf demi huruf, maka printer ini juga dikenal sebagai Character-Printer. Kecepatan cetaknya relatif lambat, berkisar 40 hingga 100 karakter per-detiknya.




Dot Matrix-Printer
Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7, 9 ataupun 24 jarum yang tersusun secara vertikal dan membentuk akan sebuah kolom. Pada saat bekerja, jarum yang ada akan membentuk gambar karakter melalui gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas. Printer jenis ini juga dikelompokkan dalam character printer. Kecepatan printer jenis ini sangat bervariasi. Type yang terkenal dari printer jenis ini adalah seri Epson LX-80 dengan kecepatan cetak 80 karakter per-detik.
Pada saat head-printer bergerak dari kiri ke kanan sambil menyentuh kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf.
Setiap karakter yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari berbagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis warna (color) dan ada pula yang non-color. Untuk printer color, menggunakan pita (karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
Ink-Jet Printer
Printer jenis ini adalah yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Cara kerja printer jenis ini adalah dengan menggunakan sistem yang berbeda dibanding dengan dua printer sebelumnya. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan tinta (dimana proses penyemprotan diatur oleh komputer) ke media cetak guna menghasilkan karakter ataupun gambar yang diinginkan. Karena menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara berisik seperti halnya printer-printer sebelumnya.
Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per-inci), maka hasil cetakkan printer jenis ini biasanya lebih bagus apabila dibanding dengan dua jenis printer sebelumnya, khususnya dalam menghasilkan gambar ataupun grafik. Kelemahan printer jenis ini adalah, tidak bisa mencetak secara rangkap pada saat yang bersamaan. (Untuk jenis printer sebelumnya, bisa menggunakan karbon, sehingga beberapa lembar kertas bisa dicetak secara bersama-sama).
Cara Kerja Ink-Jet Printer
Disaat kita meng-klik tombol 
OK atau Print, ada beberapa aksi yang dilakukan.
  1. Aplikasi perangkat lunak yang digunakan mengirimkan data yang akan dicetak ke printer driver.
  2. Driver menerjemahkan data yang dikirimkan menjadi data yang dapat dimengerti oleh printer dan memeriksa apakah printer siap untuk melakukan pencetakan.
  3. Data kemudian dikirimkan oleh driver dari komputer ke printer dengan menggunakan antarmuka koneksi paralel/USB.
  4. Printer menerima data dari komputer dan sejumlah data disimpan dalam Buffer. Buffer dapat berukuran dari 512 KB RAM hingga 16 MB RAM bergantung pada modelnya. Buffer sangat berguna karena mengijinkan komputer melakukan pencetakan dengan cepat daripada harus menunggu halaman yang sebenarnya untuk dicetak.
  5. Jika printer dalam status idle dalam waktu yang lama, biasanya akan dilakukan proses pembersihan head print terlebih dahulu. Setelah pembersihan selesai, printer siap untuk mencetak.
  6. Circuit Control mengaktifkan feed motor stepper untuk mengambil kertas. Motor ini mengaktifkan roll dan mengambil kerta yang ada pada tray kertas. Ada mekanisme kecil yang melakukan pengecekan pada tray kertas. Jika ada kertas yang terdeteksi, maka pencetakan dilakukan. Tapi jika tidak terdeteksi adanya kertas, LED pada printer akan menyala dan printer mengirim alertPrinter is out of paper pada komputer.
  7. Setelah kertas dimasukkan, print head menggunakan belt untuk berpindah posisi mengitari kertas. Motor berhenti setiap sepersekian detik memberi waktu pada print head untuk menyemprotkan titik-titik tinta pada kertas sebelum kembali bergerak. Pergerakan ini terjadi begitu cepat sehingga terlihat seperti kontinyu.
  8. Beberapa titik dibuat dalam sekali semprot. Head print menyemprotkan warna CMYK dalam nilai yang tepat sehingga didapat warna yang diinginkan.
  9. Setelah mencapai batas sisi kertas, print head kembali ke sisi awal kertas (atau pada beberapa printer print head berputar/berbalik) dan kembali mencetak.
  10. Proses diatas berulang hingga tercetak satu halaman penuh. Waktu yang digunakan untuk mencetak satu halamann juga bervariasi, bergantung pada kompleksitas halaman ataupun gambar yang dicetak.
  11. Setelah pencetakan selesai, head print diposisikan disisi lain diluar area kertas. Feed motor stepper kemudian mendorong kertas hingga kembali ke tray dan pencetakan selesai. Saat ini, kebanyakan printer sudah menggunakan tinta yang cepat kering sehingga dokumen hasil cetak dapat langsung digunakan tanpa harus menunggu smudging terlebih dahulu.
Bagaimana jika saat mencetak (printing), program pencetak kita close. Apa yang terjadi?
Aplikasi pencetak termasuk dalam 
background service dimana disaat kita close, aplikasi tetap berjalan dalam system tray dan tetap aktif hingga pencetakan selesai. Maka, proses pencetakan akan tetap berjalan hingga selesai.
Kemudian bagaimana jika disaat kita melakukan printing, koneksi komputer dengan printer terputus (kabel terlepas, atau lainnya)? Seperti telah dijelaskan diatas, saat kita melakukan pencetakan dokumen, driver menterjemahkan data dan kemudian mengirimkannya dan menyimpannya pada memory buffer. Dengan adanya data yang tersimpan pada memory buffer printer, maka disaat kita meng-close program, printer tetap dapat melakukan pencetakan hingga data dalam memory buffer selesai di cetak. Misalkan kita akan mencetak 25 halaman dan data 10 halaman sudah tersimpan dalam memory buffer, sedangkan data 15 halaman lainnya masih dalam komputer karena besarnya buffer yang terbatas. Kemudian kabel koneksi (paralel/USB) kita cabut, maka halaman yang dapat dicetak printer adalah sebanyak 10 halaman (data yang sudah masuk dalam buffer), sedangkan 15 halaman lainnya tidak dapat dicetak karena data belum diterima oleh printer.

Laser Jet Printer
Printer jenis ini memakai sistem yang hampir sama dengan sistem yang dipakai oleh mesin foto-copy, sehingga hasil cetakkannya jauh lebih rapi jika dibanding dengan printer-printer sebelumnya. Proses pencetakkannya dilakukan dengan mem-fokuskan gambar yang akan dicetak titik demi titik yang dilakukan oleh semi conductor laser dimana pada mesin foto-copy biasa, pemfokusan gambar dilakukan oleh silinder yang berputar.
Karena output yang dihasilkan sangat memuaskan, maka printer jenis laser jet sangat cocok digunakan dalam dunia percetakan. Selain itu, pilihan huruf yang dimiliki juga sangat beragam, demikian pula style ataupun bentuk dari huruf yang bersangkutan
Plotter
Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus guna menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.
Head dari plotter terdiri dari beberapa buah pena berwarna yang secara terus-menerus akan bergerak keatas kertas gambar guna menghasilkan gambar yang sebelumnya telah dirancang pada sistem komputer. Secara umum, bagian yang ada di dalam plotter terbagi menjadi dua, yaitu drum-plotter dan table-top-plotters (flatbad). Flatbad plotter yang dilengkapi dengan pena ataupun gantungan pena yang selalu bergerak menelusuri permukaan kertas guna menghasilkan gambar
Inkjet Plotters merupakan plotter jenis lain yang bisa menghasilkan berbagai image dengan menggunakan semprotan tinta dari berbagai warna yang mana warna tersebut kemudian akan menempel pada kertas yang tergulung pada sebuah drum. Komputer yang dihubungkan dengan inkjet plotter ini, akan mengontrol pergerakan drum serta semprotan dari tinta yang bersangkutan. Inkjet plotter dapat menghasilkan berbagai kombinasi warna gambar secara cepat, tidak berisik, dan tepat.
Line-Printer
Line printer merupakan printer yang mempunyai kemampuan untuk mencetak satu baris (line) kata-kata dalam satu saat. Dengan demikian, kecepatan cetak dari line printer ini sangat tinggi dibanding dengan karakter printer. Line printer biasanya dihubungkan dengan mini ataupun mainframe komputer.
Huruf-huruf yang ada tersusun dalam sebuah drum-huruf yang mempunyai panjang selebar kertas printer. Huruf-huruf pada drum printer ini akan berputar secara cepat, untuk kemudian menempatkan huruf pada posisinya, dan kemudian huruf-huruf tersebut akan menekan kertas sehingga menimbulkan bekas pada kertas untuk satu baris pada saat yang bersamaan.
Secara umum, kualitas huruf yang dihasilkan oleh line printer tidaklah begitu istimewa seandainya dibanding dengan hasil dari sebuah mesin ketik. Line printer memang digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang diperlukan adalah kecepatannya dalam mencetak huruf baris demi baris. Secara umum, line printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 garis dalam satu menit (lpm).
Printer Digital
Beberapa waktu yang lalu, keunggulan foto kamera digital hampir tenggelam oleh terbatasnya tempat yang menyediakan jasa cetak foto digital. Disamping itu, mutu dan kualitas gambar hasil cetak foto dari printer ink-jet, ternyata tidak maksimal.
Sekarang dapat kita jumpai model-model terbaru printer portable yang dapat mencetak foto digital secara cepat dan pengoperasian yang sangat sederhana. Printer ini dapat mencetak gambar secara langsung dari kamera digital tanpa membutuhkan perangkat komputer. Walaupun demikian, printer jenis ini juga bisa dihubungkan dengan sebuah PC.
Pada sektor video, beberapa pabrikan juga telah melengkapi produk video kameranya yang dapat terhubung langsung dengan sebuah printer mini dimana output video dapat dikonversi langsung dalam bentuk digital.
Proses ini berlaku juga untuk proses sebaliknya dari digital ke-analog. Yang perlu dilakukan hanyalah menghubungkan kedua piranti melalui Bridge secara langsung tanpa melalui PC.
All in One Printer
Dewasa ini printer jenis ini mulai banyak digemari karena printer ini dilengkapi dengan banyak fitur dan fasilitas. Berbagai fitur peralatan kantor dasar menjadi satu di dalam printer ini. Beberapa printer jenis ini dilengkapi berbagai fitur unggulan dalam hal cetak (print), salin (copy), pemindai (scanner), hingga mesin fax yang menjadi satu di dalam printer ini. Beberapa printer jenis ini juga sudah menggunakan layer LCD warna untuk menampilkan operasi yang sedang berjalan maupun hasil jadi dokumen yang akan dicetak.
Printer jenis ini juga menggunakan piranti koneksi lengkap mulai dari port USB standard, network (Ethernet), wifi, hingga Bluetooth. Dengan resolusi cetak yang tinggi membuat printer jenis ini menjadi solusi terbaik dalam urusan cetak mencetak dan berbagai fasilitas pendukung di dalamnya akan makin memudahkan pekerjaan anda di kantor. Namun harga dari printer jenis ini memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan printer jenis lain yang tidak menggunakan beragam fitur selain hanya untuk mencetak saja.